1 Samuel 17: 49
“Lalu Daud memasukkan tangannya dalam
kantungnya, diambilnyalah sebuah batu dari dalamnya, diumbannya, maka kenalah
dahi orang Filistin itu, sehinngga batu itu terbenam kedalam dahinya, dan
terjerumuslah ia dengan mukanya ke tanah.”
Pernahkah
kita memimpikan sesuatu, namun rasanya terlalu sulit untuk menggapainya?
Apalagi melihat kondisi disekitar kita yang kurang mendukung untuk mewujudkan
mimpi itu? Sehingga pilihan kita melewatkan saja semua impian itu membiarkannya
terkubur dalam-dalam. Sambil berharap waktu yang akan menghapusnya.
Impian
itu mungkin membeli mobil dengan cash, mendapatkan rumah tahun ini, mempunyai
anak, hubungan dengan orang tua yang dipulihkan, keluar negeri, dan sebagainya.
Tapi kondisi keuangan tak memungkinkan, gaji cuma 2 juta sebulan, hasil dokter
memvonis saya mandul, orang tua sudah terlanjur kecewa dengan perbuatan saya
karena keputusan saya yang salah waktu itu, dan lain sebagainya. Kondisi itu
mungkin menjadi penghambat bagi kita untuk mewujudkan impian itu sehingga
terlihat seperti ada seorang raksasa didepan yang siap menghalangi kita saat
kita akan melangkah maju.
Suatu
saat seorang bernama Daud diperhadapkan dengan masalah yang sangat besar bahkan
saking besarnya, masalah yang dia hadapi sebenarnya adalah masalah bangsanya
juga. Kita semua tau ceritanya, ia adalah seorang yang terkecil diantara
saudara-saudaranya, bukan seorang prajurit seperti saudara-saudaranya, ia
pengembala domba, saat dipakaikan baju perang justru baju itu membebaninya
karena tidak pas dengan tubuhnya yang tidak begitu besar, disepelehkan bahkan
oleh orang tuanya. Namun ia adalah pahlawan, bukan karena siapa dia tetapi
kepada Siapa dia berharap.
Ketika
menghadapi Goliat, Daud tidak mundur, ia bahkan berani maju hanya dengan
membawa batu kerikil dan ketapel ditangannya, Ia membawa apa yang ada padanya. Sedangkan Goliat ia membawa
pedang yang hampir sama ukurannya dengan Daud karena ukuran tubuh Goliat yang
besar lebih dari 2 meter. Daudpun maju diumbanya orang besar itu dan mengenai
dahinya sehingga batu itu tertanam di dahinya dan rubuhlah Goliat. Dan pada
akhirnya Daud memenangkan pertempuran, sehingga Bangsa Israel turut merasakan
kemenangan itu. 1 Samuel 17:45 Daud menantang Goliat dengan nama Tuhan bukan
dengan kekuatannya karena kita tahu bahwa sangat mustahil seorang sekecil Daud
dengan mudah dapat mengalahkan Goliat yang besar dan bersenjata. Namun ia tahu
kepada siapa ia berharap yaitu kepada Tuhan yang sanggup memberikan kemenangan.
Saudara
masalah kita mungkin terlalu besar bagi kita, sangat mustahil dimata kita untuk
menang, kondisi disekitar yang tidak mendukung. Namun ia adalah Allah yang
berjanji, Allah yang setia yang tidak melupakan Janjinya. Selama kita berharap
padaNya kita tidak akan dikecewakan. Mungkin anda ingin punya usaha yang besar
tapi tidak punya modal, Allah bisa mengubahkan langkah kecil anda menjadi
mujisat, mungkin anda ingin keluar negeri bersama keluarga, Allah bisa
mewujudkannya sekalipun gaji anda Cuma 2 juta sebulan. Ia Allah yang perkasa
sanggup mengadakan yang tidak ada menjadi ada. Bisa saja anda mendapat
surprise, hadiah, suatu telepon kerjasama dan sebagainya sehingga impian anda
terwujud. Seperti Daud Allah mengubah batu kerikil yang tidak berharga menjadi
kemenangan besar. Demikian pula anda, Allah bisa mengubah anda dari hal kecil
yang anda punya sekalipun itu tidak berharga menjadi sebuah berkat yang besar
bagi anda. Tetaplah menaruh harap pada Tuhan, nantikanlah kebaikannya bagi
anda, dan lihatlah Ia bertindak. Tuhan Yesus Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar